Rabu, 24 September 2014

Dua Elemen Penting Pada Taman (Elemen Lunak & Elemen Keras)


Untuk menghadirkan taman pada halaman rumah, ada dua hal penting yang harus Anda perhatikan yaitu elemen lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape). Keduan elemen tersebut akan memeberi kesan keindahan pada taman.

A. Elemen Lunak
Untuk elemen lunak biasanya terdiri darijenis tanaman yang digunakan. Apakah tanaman perdu, tanaman merambat, tamanan peneduh, tanaman berbunga, atautanaman penutup tanah (seperti krokot, blue eyes, bawang-bawangan maupun rumput). Selain tanaman, air juga termasuk elemen lunak yang bisadihadirkan padataman.
Keterbatasan lahan dapat kita akali dengan membuat kolam kecil dengan air terjun mini di tembok yang sudah disulap dengan bentuk batu-batuan taman tebing. Taman tebing ini selain untuk alasan estetika juga berfungsi untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah yang masif dan licin. Selain itu juga sebagai jalan keluar apabila kondisi tanah di rumah kita memang sangat tandus dan kurang subur.

>>> Perawatan taman (elemen lunak)

   Sebagai mahluk hidup, tentunya tanaman akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut ada kalanya diharapkan demi tercapainya tujuan tertentu, misalnya ukuran tanaman yang diinginkan. Pembentukan bunga juga merupakan jenis pertumbuhan yang diinginkan. Namun, pada kasus-kasus tertentu, pertumbuhan cabang yang tidak beraturan atau yang berubah dari bentuk awalnya tidak diinginkan oleh pemilik taman. Secara umum, pemeliharaan pada tanaman yaitu pemangkasan, pemupukan, penyiraman, dan penyiangan tanah.

2>> Macam-macam Elemen Lunak
a. Tanaman Perdu
Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di bawah 6 m (20 kaki). Sebuah Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi lebih pendek, biasanya di bawah 6 m (20 kaki). Tanaman dari banyak spesies dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon, tergantung pada kondisi mereka tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari 2 m, seperti lavender dan varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut semak-semak.
Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal sebagai semak-semak. Ketika dipotong sebagai topiary, spesies yang cocok atau varietas semak mengembangkan dedaunan lebat dan banyak cabang-cabang berdaun kecil yang tumbuh berdekatan. Banyak semak merespon dengan baik untuk pemangkasan pembaharuan.
1. Jahe
2. Temulawak
3. Kunyit
4. Seledri
5. Lavender
6. Keji beling
7. Mahkota dewa
8. Bawang putih
9. Bunga matahari
10. Lidah buaya
11. Daun seribu
12. Talas
13. Ubi
14. Jeruk mipis
15. Jambu
16. Kentang
17. Jagung
18. Singkong
19. Kacang panjang
20. Oyong

b. Tanaman Merambat
Tumbuhan merambat merupakan salah satu habitus tumbuhan. Sesuai dengan namanya, tumbuhan ini memerlukan tumbuhan lain (biasanya pohon) untuk meraih posisi terbaik dalam kompetisi mendapatkan cahaya matahari. Tumbuhan merambat tumbuh di dasar hutan sehingga hanya mendapatkan sedikit cahaya matahari. Karena batangnya lemah, ia mengembangkan beberapa organ khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara untuk membantunya bertahan hidup dengan "menumpang" pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat.
Tumbuhan merambat kebanyakan dapat menjadi tumbuhan menjalar apabila tidak mendapatkan penopang. Namun, ada sejumlah tumbuhan yang merambat obligat dan tidak mampu bertahan hidup lama apabila menjalar di permukaan tanah.
Contoh tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan, berbagai jenis labu-labuan, dan tuba.

c. Tanaman Peneduh
    Tanaman peneduh merupakan pohon yang memiliki batang berukuran besar dan tinggi sekitar 20-40 m. Pohon ini biasanya memiliki tajuk yang besar sehingga dapat digunakan sebagai tempat untuk berteduh dan dapat disebut dengan pohon peneduh. Pohon peneduh biasanya hidup ditepi jalan, dipinggir pantai, dipekarangan rumah, dan hutan-hutan kota atau hutan lindung. 

d. Tanaman Berbunga
   Tumbuhan berbunga atau Anthophyta ("tumbuhan bunga") atau Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia") adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksidalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga menjadi ciri khasnya yang lain, sehingga kelompok ini dikenal pula sebagai Angiospermae ("berbiji terbungkus/tertutup"). Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang lain: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).

e. Tanaman Penutup Tanah
    Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman  kerusakan oleh  erosi dan / atau untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah.
    Tanaman penutup tanah berperan: (1) menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah, (2) menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh, dan (3) melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.
    Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat-syarat (Osche et al, 1961): (a) mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji, (b)  mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, (c) tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun, (d) toleransi terhadap pemangkasan, (e) resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan, (f) mampu menekan pertumbuhan gulma, (g) mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman pokok lainnya, (h) sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah, dan (i) tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.


B. Elemen Keras Taman
     Elemen keras terdiri dari bebatuan, yang sering dipakai sebagai pendukung keindahan taman. Misalnya, lempengan batu alam dengan bentuk dan komposisi yang tidak beraturan dapat berfungsi sebagai jalan setapak dan akan menambah kesan alami. Taman memang tidak selalu memiliki jalan setapak, namun jalan ini berfungsi sebagai sirkulasi yang memungkinkan kita menjelajahi seluruh taman tanpa menginjak rumput atau tanah.
     Ada berbagai jenis pemilihan batu alam yang ditawarkan dipasaran, Anda bisa pilih jenis batu alam sesuai keinginan. Nah, keindahan taman semakin lengkap jika ditambah dengan ornamen patung ataulampu taman. Selain sebagai penerangan, lampu ini akan memberi kesan aksen yangtampil dramatis di malam hari. 
     Beberapa jenis elemen keras yang kerap digunakan yaitu patung, lampu taman, tempayan, kolam dan air terjun, gazebo, jalan setapak, batu-batuan, ayunan, dan pernak-pernik dari gerabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar