Untuk menghadirkan taman pada halaman rumah, ada dua hal penting
yang harus Anda perhatikan yaitu elemen lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape). Keduan
elemen tersebut akan memeberi kesan keindahan pada taman.
A. Elemen Lunak
Untuk elemen lunak biasanya
terdiri darijenis tanaman yang digunakan. Apakah tanaman perdu, tanaman
merambat, tamanan peneduh, tanaman berbunga, atautanaman penutup tanah (seperti
krokot, blue eyes, bawang-bawangan maupun rumput). Selain tanaman, air juga
termasuk elemen lunak yang bisadihadirkan padataman.
Keterbatasan
lahan dapat kita akali dengan membuat kolam kecil dengan air terjun mini di
tembok yang sudah disulap dengan bentuk batu-batuan taman tebing. Taman tebing
ini selain untuk alasan estetika juga berfungsi untuk menyembunyikan tembok
pembatas rumah yang masif dan licin. Selain itu juga sebagai jalan keluar
apabila kondisi tanah di rumah kita memang sangat tandus dan kurang subur.
>>> Perawatan taman (elemen lunak)
Sebagai mahluk hidup, tentunya tanaman
akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut ada kalanya
diharapkan demi tercapainya tujuan tertentu, misalnya ukuran tanaman yang
diinginkan. Pembentukan bunga juga merupakan jenis pertumbuhan yang diinginkan.
Namun, pada kasus-kasus tertentu, pertumbuhan cabang yang tidak beraturan atau
yang berubah dari bentuk awalnya tidak diinginkan oleh pemilik taman. Secara
umum, pemeliharaan pada tanaman yaitu pemangkasan, pemupukan, penyiraman, dan
penyiangan tanah.
2>> Macam-macam Elemen
Lunak
a. Tanaman Perdu
Perdu adalah nama sekelompok pohon yang memiliki ketinggian di
bawah 6 m (20 kaki). Sebuah Semak dibedakan dari pohon dengan tinggi
lebih pendek, biasanya di bawah 6 m (20 kaki). Tanaman dari banyak spesies
dapat tumbuh baik dalam semak atau pohon, tergantung pada kondisi mereka
tumbuh. Kecil, semak rendah, umumnya kurang dari 2 m, seperti lavender dan
varietas taman yang paling kecil mawar, yang sering disebut semak-semak.
Suatu daerah semak dibudidayakan di taman atau taman dikenal
sebagai semak-semak. Ketika dipotong sebagai topiary,
spesies yang cocok atau varietas semak mengembangkan dedaunan lebat dan banyak
cabang-cabang berdaun kecil yang tumbuh berdekatan. Banyak semak merespon
dengan baik untuk pemangkasan pembaharuan.
1. Jahe
2. Temulawak
3. Kunyit
4. Seledri
5. Lavender
6. Keji beling
7. Mahkota dewa
8. Bawang putih
9. Bunga matahari
10. Lidah buaya
11. Daun seribu
12. Talas
13. Ubi
14. Jeruk mipis
15. Jambu
16. Kentang
17. Jagung
18. Singkong
19. Kacang panjang
20. Oyong
b. Tanaman Merambat
Tumbuhan
merambat merupakan
salah satu habitus tumbuhan. Sesuai dengan namanya, tumbuhan
ini memerlukan tumbuhan lain (biasanya pohon) untuk
meraih posisi terbaik dalam kompetisi mendapatkan cahaya matahari.
Tumbuhan merambat tumbuh di dasar hutan sehingga hanya mendapatkan sedikit
cahaya matahari. Karena batangnya lemah, ia mengembangkan beberapa organ
khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara untuk membantunya bertahan hidup
dengan "menumpang" pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat.
Tumbuhan
merambat kebanyakan dapat menjadi tumbuhan menjalar apabila tidak mendapatkan penopang. Namun,
ada sejumlah tumbuhan yang merambat obligat dan tidak mampu bertahan hidup lama
apabila menjalar di permukaan tanah.
Contoh
tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan,
berbagai jenis labu-labuan, dan tuba.
c. Tanaman Peneduh
Tanaman peneduh merupakan pohon yang memiliki batang berukuran besar dan tinggi sekitar 20-40 m. Pohon ini biasanya memiliki tajuk yang besar sehingga dapat digunakan sebagai tempat untuk berteduh dan dapat disebut dengan pohon peneduh. Pohon peneduh biasanya hidup ditepi jalan, dipinggir pantai, dipekarangan rumah, dan hutan-hutan kota atau hutan lindung.
d. Tanaman Berbunga
Tumbuhan
berbunga atau Anthophyta ("tumbuhan bunga") atau Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia") adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan
organ reproduksidalam bentuk bunga. Bunga
sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan
tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga menjadi ciri khasnya yang lain,
sehingga kelompok ini dikenal pula sebagai Angiospermae ("berbiji
terbungkus/tertutup"). Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang lain: tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae).
e. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman
penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi
tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan / atau untuk
memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah.
Tanaman penutup tanah berperan: (1) menahan atau mengurangi daya
perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah,
(2) menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang
jatuh, dan (3) melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah.
Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan
dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan
memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.
Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup
tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi
syarat-syarat (Osche et al, 1961): (a) mudah diperbanyak, sebaiknya dengan
biji, (b) mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi
berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan
tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi, (c) tumbuh cepat dan
banyak menghasilkan daun, (d) toleransi terhadap pemangkasan, (e) resisten terhadap
gulma, penyakit dan kekeringan, (f) mampu menekan pertumbuhan gulma, (g) mudah
diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau
tanaman pokok lainnya, (h) sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah, dan
(i) tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan
sulur-sulur yang membelit.
B. Elemen Keras Taman
Elemen keras terdiri dari bebatuan, yang sering dipakai sebagai pendukung
keindahan taman. Misalnya, lempengan batu alam dengan bentuk dan komposisi yang
tidak beraturan dapat berfungsi sebagai jalan setapak dan akan menambah kesan
alami. Taman memang tidak selalu memiliki jalan setapak, namun jalan ini
berfungsi sebagai sirkulasi yang memungkinkan kita menjelajahi seluruh taman
tanpa menginjak rumput atau tanah.
Ada berbagai jenis
pemilihan batu alam yang ditawarkan dipasaran, Anda bisa pilih jenis batu alam
sesuai keinginan. Nah, keindahan taman semakin lengkap jika ditambah dengan
ornamen patung ataulampu taman. Selain sebagai penerangan, lampu ini akan
memberi kesan aksen yangtampil dramatis di malam hari.
Beberapa jenis
elemen keras yang kerap digunakan yaitu patung, lampu taman, tempayan, kolam
dan air terjun, gazebo, jalan setapak, batu-batuan, ayunan, dan pernak-pernik
dari gerabah.